Rabu, 05 Desember 2012

microdermabrasi

Mungkin sebagian besar masyarakat belakangan ini sangat sering terdengar istilah skin rejuvenation. Istilah populer ini berarti proses peremajaan kulit, ditujukan untuk mendapatkan kulit sehat, segar dan cantik dilihat. Berbagai metode tersedia pada saat ini untuk memperoleh kulit idaman semua orang itu, mulai dari penggunaan krim-krim malam, chemical peeling, mikrodermabrasi,sampai metode tercanggih yakni laser rejuvenation. Pada kesempatan ini akan dibahas mengenai mikrodermabrasi secara lebih mendalam.
Mikrodermabrasi adalah salah satu metode peremajaan kulit secara fisik yang sangat sering dilakukan. Pada prosedur ini dilakukan proses pengikisan/abrasi bagian kulit terluar dengan menggunakan bahan bertekstur atau kristal yang digosokkan secara gentle/lembut di atas permukaan kulit. Tujuan mikrodermabrasi adalah membuang lapisan kulit mati, mengexpose kulit baru sehingga kulit tampak lebih cerah dan lembut.

Berbeda dengan berbagai metode peremajaan kulit lainnya, mikrodermabrasi dapat secara aman dilakukan serial dengan interval lebih singkat, yaitu 1-2 minggu sekali.

Walau sampai saat ini, efek mikrodermabrasi masih diperdebatkan, namun terdapat beberapa literatur yang menguraikan secara lengkap manfaat mikrodermabrasi.

Perubahan kulit yang terjadi

  • Lapisan kulit epidermis (lapisan kulit terluar) dan dermis menjadi lebih tebal. Ternyata proses pengelupasan kulit epidermis pada akhirnya akan memicu pertumbuhan kulit baru lebih optimal sehingga kulit menjadi lebih tebal secara keseluruhan
  • Kulit menjadi lebih kenyal. Hal ini terjadi akibat pembentukan baru serat kolagen dan elastin. Pada pengunaan rutin, dapat memperbaiki tekstur kerut halus dan menghaluskan pori-pori.
  • Kulit menjadi lebih cerah oleh karena berkurangnya zat melanin (pigmen) pada lapisan kulit
  • Peningkatan kadar ceramid (moisturizer alami kulit) → walaupun pada 1-2 hari pertama kulit terasa kering, namun hasil akhir yang didapat adalah kulit yang lebih lembab pada 1-2 tindakan pertama.

Tentu saja manfaat di atas dapat diperoleh bila dilakukan secara rutin. Perlu juga diingat, manfaat tersebut hasilnya dapat berbeda untuk orang yang berbeda, dengan tingkatan keberhasilan yang berbeda pula. Hasil segera yang didapatkan pasca mikrodermabrasi adalah kulit yang jauh lebih halus dibandingkan dengan kulit sebelumnya.

Peristiwa 'pengamplasan ringan' kulit melalui proses mikrodermabrasi ini ternyata juga membantu meningkatkan penyerapan obat/krim/cairan yang dioleskan dibandingkan bila dioleskan pada kulit yang intak (utuh). Tidak heran, masker vitamin C yang dioleskan pada akhir prosedur akan memberikan efek pencerahan kulit yang lebih baik.

Mikrodermabrasi dapat memberikan manfaat pada kelainan kulit menua yang ringan. Namun kurang bermanfaat untuk kasus kerut dalam dan lubang-lubang jerawat, karena memang mikrodermabrasi bekerja superfisial (di bagian permukaan kulit), tidak mencapai lapisan dalam. Untuk pasien dengan kasus demikian, diperlukan metode peremajaan kulit yang lain, misalnya laser rejuvenation.

Banyak pasien lebih memilih tindakan mikrodermabrasi dibandingkan dengan metode peremajaan kulit lainnya untuk kasus penuaan kulit yang ringan. Hal ini dikarenakan mikrodermabrasi adalah tindakan yang aman dengan risiko efek samping minimal, nyeri sangat minimal sehingga tidak diperlukan penggunaan krim pembuat baal sehingga mempersingkat waktu pengerjaan, serta pasien dapat langsung bekerja setelah tindakan.

Efek samping mikrodermabrasi

Mikrodermabrasi merupakan metode peremajaan kulit yang sangat aman, terutama bila dilakukan oleh operator yang berpengalaman. Efek samping sangat jarang terjadi, walaupun tetap mungkin terjadi pada sebagian kecil kasus, misalnya efek kemerahan kulit yang berkepanjangan dan luka lecet. Yang juga mungkin terjadi adalah reaksi alergi terhadap kandungan masker vitamin C yang digunakna pada akhir prosedur. Segera hubungi dokter bila terjadi reaksi yang tidak diharapkan sebelumnya.

Tipe-tipe alat mikrodermabrasi

Terdapat 3 tipe alat mikrodermabrasi yang dapat dijumpai. Perbedaan terletak pada zat/alat yang digunakan untuk mengikis lapisan kulit ari pada bagian terluar kulit.

  • Kristal alumunium
  • Diamond tip
  • Geometric matrix point (GMP)

Pada mikrodermabrasi menggunakan kristal, biasanya micro-crystals alumunium oksida atau sodium bikarbonat steril dikeluarkan dari sebuah selang kecil, diabrasikan pada kulit, dan pada waktu bersamaan terdapat alat vacuum untuk menyedot kembali kristal yang dikeluarkan bersama kulit mati yang dilepaskan pada proses ini. Kekurangan dari tipe ini adalah banyak kristal yang akan mengotori pakaian, dan risiko terhirupnya kristal oleh pasien.

Pada penggunaan mikrodermabrasi diamond, pada ujung hand piece terdapat mata yang terbuat dari berlian. Alat ini membutuhkan pembersihan dan pensterilan ujung mata berlian dari satu tindakan ke tindakan lain. Perlu dipastikan proses pensterilan diamond tip ini dilakukan dengan baik oleh klinik pelaksana, untuk menghindari risiko penularan penyakit. Namun sekarang ini sudah tersedia alat mikrodermabrasi dengan disposable diamond tip.

Mikrodermabrasi menggunakan ujung GMP adalah mikrodermabrasi yang digunakan di RS Puri Indah. Pada alat ini, ujung pengabrasi merupakan suatu alat kecil berupa metalic rim, menyerupai logam bertekstur dengan kekasaran yang merata, sehingga mampu mengabrasi kulit secara efektif. Alat kecil ini disebut GMP tip yang disposable, jadi satu pasien akan menggunakan satu tip baru, sehingga tidak ada risiko penularan penyakit. Selain itu pada alat mikrodermabrasi ini, terdapat LED (light emitting diode) yang dipercaya akan menstimulasi sel untuk membentuk serat kolagen dan elastin baru sehingga memperkuat efek peremajaan kulit yang diharapkan. Selain itu, LED mempunyai efek membunuh bakteri.

Bagi anda yang berminat memiliki kulit halus, sehat dan bercahaya, maka tindakan mikrodermabrasi ini layak dicoba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar