Mungkin
sebagian besar masyarakat belakangan ini sangat sering terdengar
istilah skin rejuvenation. Istilah populer ini berarti proses peremajaan
kulit, ditujukan untuk mendapatkan kulit sehat, segar dan cantik
dilihat. Berbagai metode tersedia pada saat ini untuk memperoleh kulit
idaman semua orang itu, mulai dari penggunaan krim-krim malam, chemical
peeling, mikrodermabrasi,sampai metode tercanggih yakni laser
rejuvenation. Pada kesempatan ini akan dibahas mengenai mikrodermabrasi
secara lebih mendalam.
Mikrodermabrasi
adalah salah satu metode peremajaan kulit secara fisik yang sangat
sering dilakukan. Pada prosedur ini dilakukan proses pengikisan/abrasi
bagian kulit terluar dengan menggunakan bahan bertekstur atau kristal
yang digosokkan secara gentle/lembut di atas permukaan kulit. Tujuan
mikrodermabrasi adalah membuang lapisan kulit mati, mengexpose kulit
baru sehingga kulit tampak lebih cerah dan lembut.
Berbeda dengan
berbagai metode peremajaan kulit lainnya, mikrodermabrasi dapat secara
aman dilakukan serial dengan interval lebih singkat, yaitu 1-2 minggu
sekali.
Walau sampai saat ini, efek mikrodermabrasi masih
diperdebatkan, namun terdapat beberapa literatur yang menguraikan secara
lengkap manfaat mikrodermabrasi.
Perubahan kulit yang terjadi
- Lapisan
kulit epidermis (lapisan kulit terluar) dan dermis menjadi lebih tebal.
Ternyata proses pengelupasan kulit epidermis pada akhirnya akan memicu
pertumbuhan kulit baru lebih optimal sehingga kulit menjadi lebih tebal
secara keseluruhan
- Kulit menjadi lebih kenyal. Hal ini terjadi
akibat pembentukan baru serat kolagen dan elastin. Pada pengunaan rutin,
dapat memperbaiki tekstur kerut halus dan menghaluskan pori-pori.
- Kulit menjadi lebih cerah oleh karena berkurangnya zat melanin (pigmen) pada lapisan kulit
- Peningkatan
kadar ceramid (moisturizer alami kulit) → walaupun pada 1-2 hari
pertama kulit terasa kering, namun hasil akhir yang didapat adalah kulit
yang lebih lembab pada 1-2 tindakan pertama.
Tentu saja
manfaat di atas dapat diperoleh bila dilakukan secara rutin. Perlu juga
diingat, manfaat tersebut hasilnya dapat berbeda untuk orang yang
berbeda, dengan tingkatan keberhasilan yang berbeda pula. Hasil segera
yang didapatkan pasca mikrodermabrasi adalah kulit yang jauh lebih halus
dibandingkan dengan kulit sebelumnya.
Peristiwa 'pengamplasan
ringan' kulit melalui proses mikrodermabrasi ini ternyata juga membantu
meningkatkan penyerapan obat/krim/cairan yang dioleskan dibandingkan
bila dioleskan pada kulit yang intak (utuh). Tidak heran, masker vitamin
C yang dioleskan pada akhir prosedur akan memberikan efek pencerahan
kulit yang lebih baik.
Mikrodermabrasi dapat memberikan manfaat
pada kelainan kulit menua yang ringan. Namun kurang bermanfaat untuk
kasus kerut dalam dan lubang-lubang jerawat, karena memang
mikrodermabrasi bekerja superfisial (di bagian permukaan kulit), tidak
mencapai lapisan dalam. Untuk pasien dengan kasus demikian, diperlukan
metode peremajaan kulit yang lain, misalnya laser rejuvenation.
Banyak
pasien lebih memilih tindakan mikrodermabrasi dibandingkan dengan
metode peremajaan kulit lainnya untuk kasus penuaan kulit yang ringan.
Hal ini dikarenakan mikrodermabrasi adalah tindakan yang aman dengan
risiko efek samping minimal, nyeri sangat minimal sehingga tidak
diperlukan penggunaan krim pembuat baal sehingga mempersingkat waktu
pengerjaan, serta pasien dapat langsung bekerja setelah tindakan.
Efek samping mikrodermabrasiMikrodermabrasi
merupakan metode peremajaan kulit yang sangat aman, terutama bila
dilakukan oleh operator yang berpengalaman. Efek samping sangat jarang
terjadi, walaupun tetap mungkin terjadi pada sebagian kecil kasus,
misalnya efek kemerahan kulit yang berkepanjangan dan luka lecet. Yang
juga mungkin terjadi adalah reaksi alergi terhadap kandungan masker
vitamin C yang digunakna pada akhir prosedur. Segera hubungi dokter bila
terjadi reaksi yang tidak diharapkan sebelumnya.
Tipe-tipe alat mikrodermabrasiTerdapat
3 tipe alat mikrodermabrasi yang dapat dijumpai. Perbedaan terletak
pada zat/alat yang digunakan untuk mengikis lapisan kulit ari pada
bagian terluar kulit.
- Kristal alumunium
- Diamond tip
- Geometric matrix point (GMP)
Pada
mikrodermabrasi menggunakan kristal, biasanya micro-crystals alumunium
oksida atau sodium bikarbonat steril dikeluarkan dari sebuah selang
kecil, diabrasikan pada kulit, dan pada waktu bersamaan terdapat alat
vacuum untuk menyedot kembali kristal yang dikeluarkan bersama kulit
mati yang dilepaskan pada proses ini. Kekurangan dari tipe ini adalah
banyak kristal yang akan mengotori pakaian, dan risiko terhirupnya
kristal oleh pasien.
Pada penggunaan mikrodermabrasi diamond,
pada ujung hand piece terdapat mata yang terbuat dari berlian. Alat ini
membutuhkan pembersihan dan pensterilan ujung mata berlian dari satu
tindakan ke tindakan lain. Perlu dipastikan proses pensterilan diamond
tip ini dilakukan dengan baik oleh klinik pelaksana, untuk menghindari
risiko penularan penyakit. Namun sekarang ini sudah tersedia alat
mikrodermabrasi dengan disposable diamond tip.
Mikrodermabrasi
menggunakan ujung GMP adalah mikrodermabrasi yang digunakan di RS Puri
Indah. Pada alat ini, ujung pengabrasi merupakan suatu alat kecil berupa
metalic rim, menyerupai logam bertekstur dengan kekasaran yang
merata, sehingga mampu mengabrasi kulit secara efektif. Alat kecil ini
disebut GMP tip yang disposable, jadi satu pasien akan menggunakan satu
tip baru, sehingga tidak ada risiko penularan penyakit. Selain itu pada
alat mikrodermabrasi ini, terdapat LED (light emitting diode) yang
dipercaya akan menstimulasi sel untuk membentuk serat kolagen dan
elastin baru sehingga memperkuat efek peremajaan kulit yang diharapkan.
Selain itu, LED mempunyai efek membunuh bakteri.
Bagi anda yang berminat memiliki kulit halus, sehat dan bercahaya, maka tindakan mikrodermabrasi ini layak dicoba.